Senam Lantai
Senam telah menjadi
olahraga alternatif bagi hampir semua kalangan. Selain, gerakan senam mudah
dilakukan dan dapat dilakukan dengan atau tanpa alat, juga bisa dilakukan di mana saja, di dalam
ruangan maupun di luar ruangan. Senam berasal
dari istilah bahasa Inggris yang memiliki nama “gymnastic”. Artinya senam dilakukan di dalam ruangan khusus serta
melakukan performa dari gerakan, kecepatan, keserasian, dan juga kekuatan
tubuh. Performa tersebut dibutuhkan karena senam lantai membutuhkan
kombinasi-kombinasi gerakan agar manfaat mental dan fisik dapat dirasakan.
Salah satu senam yang cukup populer
adalah senam lantai. Senam lantai merupakan
senam yang dilakukan di atas lantai, biasanya menggunakan matras sebagai
alasnya. Penggunaan matras dalam senam lantai ini tentunya untuk mengurangi
cedera saat melakukan senam lantai. Hal tersebut dilakukan karena senam lantai
melakukan gerakan yang langsung bersentuhan dengan lantai.
Senam lantai biasanya melibatkan
gerakan akrobatik, seperti, berguling, melompat,
berputar, bertumpu dengan tangan atau kaki, bertumpu dengan punggung, bertahan
untuk menyeimbangkan badan, bahkan bertumpu dengan kepala saja. Gerakan senam
lantai itu bisa dilakukan di mana saja. Umumnya gerakan senam lantai jika
dilakukan di pertandingan resmi biasanya berada di dalam ruangan berukuran
12×12. Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya cedera karena
ada banyak gerakan yang bersentuhan dengan lantai, perlunya menggunakan matras
dalam melakukan gerakan senam lantai.
Selain menyehatkan badan, senam lantai
juga dapat membuat tubuh menjadi lentur, senam lantai tidak menggunakan gerakan
yang bersifat energik dan tidak memerlukan ruangan yang luas.
A.
Pengertian senam lantai
Berikut adalah pengertian senam lantai
menurut para ahli :
1. Yusup Hidayat (2010), senam lantai adalah suatu latihan fisik
dengan gerakan-gerakan yang sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan
tertentu.
2.
Muhajir (2013), senam lantai adalah salah satu rumpun dalam
senam. Gerakan dalam senam lantai sangat beragam dan dilakukan sesuai dengan
istilahnya yaitu di lantai.
3.
Sayuti Sahara (2010), senam atau gymnastic adalah sistem dari latihan yang bertujuan untuk
meningkatkan pengembangan fisik tubuh melalui latihan gerak tubuh.
4.
Budi Sutrisno (2010), senam lantai mengacu pada gerakan
kombinasi yang terpadu dari setiap anggota tubuh seperti, kemampuan gerak,
keseimbangan, kecepatan, kekuatan, ketepatan, kelincahan, dan juga kelenturan
tubuh.
Berdasar 4 pengertian di
atas, kesimpulan bebas pengertian senam lantai adalah salah satu jenis olahraga
latihan fisik dengan gerakan yang terpadu, sistematis, dan terencana yang
meliputi kemampuan gerak, keseimbangan,
kecepatan, kekuatan, ketepatan, kelincahan, dan juga kelenturan tubuh dan
dilakukan di lantai yang bertujuan untuk meningkatkan pengembangan fisik.
B.
Macam-macam gerakan senam
lantai
Gerakan senam lantai umumnya
melibatkan gerakan-gerakan dasar senam yang mengutamakan
kombinasi gerakan dalam performanya. Hanya saja, gerakannya
dilakukan di lantai dengan menggunakan matras. Senam lantai ini cocok untuk
melatih otot, tetapi dengan intensitas yang sedang. Berikut ini macam-macam gerakan senam lantai yang perlu diketahui.
1. Gerak Sikap Lilin (Shoulder Stand)
Sikap
lilin atau shoulder
stand adalah
salah satu gerakan senam lantai untuk melatih keseimbangan dan ketenangan
tubuh. Dalam gerakan sikap lilin, kaki sampai pinggang akan diluruskan ke atas
sementara bagian kepala, lengan tangan, dan punggung berada di bawah. Sikap
lilin ini bertumpu pada punggung bagian atas dan juga siku tangan yang menahan
pinggul agar tegak lurus, berikut adalah langkah-langkah saat melakukan gerak
sikap lilin :
a. Baringkan tubuh di atas matras;
b. Angkat kaki sampai pinggul kalian ke
atas secara perlahan;
c. Letakkan telapak tangan di bagian
pinggul kalian untuk menopang tubuh agar kaki bisa tegak lurus ke atas;
d. Usahakan agar lengan dan punggung
atas menopang tubuh kalian dengan benar agar tubuh tidak jatuh;
e. Luruskan postur kaki hingga pinggul.
Lalu kalian bisa menahannya sesuai waktu yang kalian inginkan.
2. Gerak Headstand
Gerakan senam lantai headstand ini
cukup menantang. Hal ini dikarenakan kepala dan telapak tangan menjadi tumpuan
badan agar anggota tubuh lainnya bisa tegak lurus ke atas dengan seimbang. Headstand ini
membuat posisi tubuh menjadi terbalik, tepat di ubun-ubun kepala dan telapak
tangan berada di bawah, dan anggota tubuh lainnya menghadap ke atas secara
tegak lurus.
Gerakan headstand ini
dapat membuat aliran darah dan oksigen mengalir lancar ke otak, sehingga
meningkatkan sistem kerja pada saraf otak. Untuk melakukan headstand,
kalian bisa mengikuti langkah-langkahnya berikut ini :
a. Sediakan
matras di dekat tembok, lalu kamu harus berdiri menghadap tembok dengan
beberapa jarak;
b.
Setelah
itu kamu bisa meletakkan telapak tangan dan kepala mu di atas matras yang mepet
dengan tembok;
c. Kemudian
kamu harus membuka bahu sedikit lebar agar bisa menopang tubuhmu lebih kuat;
d. Setelah
kamu yakin bahwa posisimu telah kuat, kamu bisa mengangkat punggung perlahan ke
atas, kemudian menyusul untuk mengangkat kaki satu per satu ke atas. Gunakan
tembok sebagai penjaga keseimbangan tubuhmu.
e. Ketika
semua anggota tubuhmu telah terangkat dan berhasil melakukan headstand,
kamu bisa menahannya selama yang kamu bisa. Lakukan hal ini berulang kali agar
semakin bisa.
3.
Gerak Handstand
Gerakan handstand ini
sedikit mirip dengan gerakan headstand dan
tentunya lebih sulit. Yang membedakan gerakan ini adalah tumpuan hanya ada pada
telapak tangan. Oleh karena itu lengan dan telapak tangan kita harus kuat untuk
menopang tubuh karena kepala kita juga ikut terangkat, tidak menjadi tumpuan
lagi.
Gerakan
ini memiliki tujuan yang sama seperti headstand dan sikap
lilin yaitu, mengalirkan darah dan oksigen agar menuju ke tubuh bagian atas
dengan sempurna. Untuk dapat melakukan gerakan handstand, kamu bisa
mengikuti langkah-langkah berikut :
a. Pasang matras di dekat tembok, lalu
kamu bisa berdiri di atasnya;
b. Bungkukkan badan kamu ke bawah, lalu
letakkan telapak tangan di atas matras;
c. Setelah itu, angkatlah kaki kanan
disusul dengan kaki kiri ke atas dengan cepat agar langsung naik;
d. Jika keduanya telah terangkat,
seimbangkanlah tubuhmu dengan lengan dan telapak tangan yang menopang tubuh.
Gunakan tembok sebagai penyeimbang tubuhmu;
e. Kemudian tahanlah sikap handstand selama
yang kamu bisa. Kamu bisa mengulanginya lagi jika perlu.
4.
Gerak Guling ke Depan (Forward Roll)
Gerakan guling ke depan
atau forward roll adalah
salah satu gerakan dasar dalam senam lantai. Gerakan ini dimulai dari gerakan
dari tengkuk, punggung, pinggang, dan diikuti oleh panggul. Dasarnya gerakan
ini mengutamakan otot tangan dan juga kaki.
Agar
kamu juga bisa mempraktikkan gerakannya, kamu bisa mengikuti langkah-langkah
berikut :
a.
Posisikan
tubuh untuk jongkok di atas matras;
b.
Letakkan
tangan di samping kanan dan kiri tubuh dengan menyentuh matras;
c. Bersiap
dengan mengangkat pinggul dengan kaki yang diluruskan. Lalu kamu bisa
menundukkan kepala dan menendang kaki agar tubuh terguling ke depan;
d. Saat
menggulingkan badan, usahakan tengkuk kepala terlebih dahulu yang menyentuh
matras, kemudian disusul oleh punggung, pinggang, panggul, dan juga kaki;
e. Setelah
kaki kembali menyentuh matras dengan keadaan jongkok, kamu bisa meluruskan
tangan untuk menjaga keseimbangan tubuh.
5.
Gerak Guling ke Belakang (Backward Roll)
Gerak guling ke belakang
atau backward roll ini
hampir mirip dengan gerak guling ke depan. Namun tumpuan tidak lagi berada di
tangan dan tengkuk kepala. Tumpuan pada gerak guling ke belakang berada pada
bokong dan panggul. Gerakan ini bertujuan untuk melatih keseimbangan dan
kelenturan tubuh. Seperti yang kita tahu bahwa berguling ke belakang jauh lebih
sulit daripada ke depan.
Agar
kamu mengerti cara untuk gerak guling ke belakang, kamu bisa melihat
langkah-langkah berikut :
a. Posisikan
tubuh dengan jongkok dan membelakangi matras, lalu letakkan juga bokong dan
panggul sebagai tumpuan utama;
b. Setelah
itu berjaga-jagalah dengan telapak tangan saat ingin menggulingkan badan untuk
menahan beban tubuh;
c. Untuk
menggulingkannya naikkan kaki dan paha dengan cepat, jangan lupa paha menyentuh
dada agar dapat terguling dengan mudah dan cepat;
d. Gunakan
tangan untuk menahan dan menolak tubuh agar semakin terguling ke belakang.
Pastikan kedua kaki masih berada di dada;
e. Setelah
kembali pada posisi jongkok, luruskan tangan untuk menyeimbangkan tubuh.
6.
Gerak Push Up
Gerak push
up ini adalah gerakan yang paling sering kita dengar bahkan
lakukan. Gerakan push up ini
bertumpu pada telapak tangan dan juga jari kaki. Dalam praktiknya, push
up ini hanya melakukan gerak naik turun pada lengan. Hanya
lengan yang bergerak, semua anggota tubuh hanya berada pada posisi lurus dan
kaki sebagai tumpuan.
Gerak push
up ini memiliki tujuan untuk melatih kekuatan otot tubuh. Otot
yang dapat diperkuat dengan gerakan ini adalah otot tubuh dada, otot trisep,
dan juga otot bahu. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan push
up.
a.
Posisikan
tubuh menghadap matras dengan bertumpu pada kaki dan tangan;
b. Luruskan
lengan dan buka selebar bahu. Dekatkan kedua kaki, dan punggung juga harus
lurus;
c.
Saat
memulai push up tekuk
lengan tangan hingga membentuk siku 90 derajat. Jaga agar bagian tubuh tidak
menyentuh matras;
d. Angkat
kembali tubuh pada posisi awal. Atur napas dan kamu bisa melakukannya berulang
kali.
7.
Gerak Kayang
Gerakan kayang ini dapat
dibilang cukup sulit karena tangan dan kaki menjadi tumpuan tubuh dengan posisi
terbalik. Untuk melakukan kayak ini ada dua pilihan, yaitu dari posisi berdiri
dan juga dari posisi tidur. Namun biasanya untuk pemula berawal dari posisi
tidur. Posisi tersebut juga posisi yang aman dari cedera. Berikut adalah langkah-langah
untuk gerak kayang :
a.
Posisi
kan tubuh tidur di atas matras;
b.
Persiapkan
tangan menyentuh matras dengan posisi siku terangkat dan telapak berada di
samping kanan dan kiri telinga. Persiapkan juga kaki yang kuat untuk membantu
tangan menopang tubuh;
c. Angkat
tubuh dengan tangan dan kaki yang menyentuh matras. Dorong perut dan pinggang
ke atas agar lebih mudah terangkat. Tolak kuat-kuat pada bagian tangan dan
kaki;
d. Jika
berhasil terangkat maka posisi tubuh akan melengkung seperti huruf “n”. Hal
tersebut menandakan kamu telah berhasil. Kamu dapat menahannya selama yang kamu
bisa.
8.
Gerak Plank
Gerakan plank ini mirip
dengan posisi awal untuk push up. Namun
perbedaannya gerakan plank hanya
menahan tubuh dengan posisi yang sama selama yang kamu bisa. Plank tidak
perlu menggerakkan banyak bagian tubuh. Plank bertujuan
untuk menguatkan otot inti, memperbaiki postur tubuh, bahkan bisa membuat perut
menjadi berotot atau dikenal dengan sixpack.
Meski
gerakannya terlihat sangat mudah dan tidak repot seperti senam lantai yang
lain. Namun tidak semua orang bisa menahan gerakan plank dalam
waktu yang lama. Butuh energi yang banyak untuk menahan beban tubuh menggunakan
lengan tangan dan kaki. Untuk mengetahui cara plank yang
benar, berikut adalah langkah-langkahnya :
a.
Posisikan
tubuh menghadap ke lantai dan berada di atas matras;
b. Letakan
tangan di atas matras dengan membentuk sudut 90 derajat atau siku-siku.
Posisikan kaki dengan benar untuk membantu menopang tubuh;
c.
Angkat
tubuh ke atas dengan lengan tangan dan kaki. Pastikan tubuhmu dalam posisi yang
lurus dan tidak ada bagian yang ditekuk;
d. Jika
sudah terangkat, kamu bisa menahannya selama yang kamu bisa. Jika masih pemula,
kamu bisa menahannya 10 – 20 detik sambil bernapas normal;
e.
Kalau
masih kuat kamu bisa menahannya lebih lama lagi. Semakin lama maka semakin baik
juga untuk kekuatan otot.
9.
Gerak Jembatan (Bridge)
Gerakan jembatan atau bridge dapat
dikatakan hampir mirip seperti gerakan plank namun
sedikit lebih mudah karena tumpuannya lebih besar yaitu kepala sampai lengan
tangan dan juga kaki. Di mana gerakan ini membuat tubuh kita membentuk seperti
jembatan. Gerakan ini juga termasuk dalam gerakan dasar latihan yoga untuk
meningkatkan kelenturan tubuh.
Gerakan
ini membuat anggota tubuh lain menopang bagian perut, pinggang, pinggul, dan
juga bokong. Gerakan ini bertujuan untuk memperkuat tulang yang ada pada bagian
paha, bokong, serta otot pinggul dan punggung bagian bawah. Berikut adalah cara
untuk melakukan gerak jembatan atau bridge :
a. Baringkan
tubuh kalian di atas matras dengan posisi lutut ditekuk dan kaki dibuka selebar
bahu. Posisikan juga lengan tangan agar lurus di samping badan;
b.
Berikan
tekanan pada lengan kalian dan juga angkat pinggul dan paha kalian ke atas;
c.
Setelah
itu, tahan pada posisi tersebut semampu kalian;
d.
Jika
sudah berhasil, kalian bisa kembali pada posisi awal. Lakukan berulang kali
agar bisa lebih kuat dan tahan lama untuk menahan tubuh.
10. Gerak Bicycle Crunch
Seperti pada namanya, gerakan
ini seperti gerakan mengayuh sepeda. Namun gerakan ini digerakkan di lantai
dengan posisi telentang. Gerakan ini termasuk yang cukup mudah dilakukan, namun
memerlukan tenaga yang besar seperti mengayuh sepeda pada umumnya.
Gerakan
ini bertujuan untuk membakar lemak, khususnya lemak yang ada di perut. Dengan
lemak yang terbakar maka perut kalian juga dapat mengecil dan juga berotot. Berikut
adalah cara untuk melakukan gerak bicycle crunch :
a.
Baringkan
tubuh di atas matras dengan posisi telentang;
b. Jadikan
punggung sebagai tumpuan. Lalu pegang kepala dengan tangan dan juga angkat bahu
kalian;
c.
Angkat
kaki dan tekuk ke bagian dada hingga membentuk sudut 45 derajat;
d. Jika
sudah siap, kamu bisa mengayuh kakimu seperti sedang mengayuh sepeda. Saat
mengayuh kamu bisa memutar tubuhmu ke kanan dan ke kiri;
e.
Lakukan
berulang agar lemak terbakar lebih banyak.
C.
Aturan dalam senam lantai
Aturan senam lantai dibuat dengan
harapan tidak terjadinya cedera dan pesenam bisa mendapatkan hasil yang
maksimal. Berikut aturan dalam senam lantai
yang harus diperhatikan :
1. Harus menggunakan
matras.
2. Meletakkan matras di
lantai yang rata dan halus. Usahakan untuk menjauhi benda-benda di sekitar
untuk menghindari terjadinya benturan.
3. Sebelum melakukan
gerakan senam lantai, sebaiknya lakukan pemanasan terlebih dahulu.
4. Lakukan gerakan yang
paling mudah, lalu dilanjutkan dengan gerakan yang lebih sulit.
5. Ada baiknya melakukan
gerakan senam dengan arahan instruktur apabila belum menguasai tekniknya.
D.
Manfaat senam lantai
Sama seperti olahraga dan senam-senam
lainnya, senam lantai juga memiliki manfaat bagi tubuh. Manfaat senam lantai, di antaranya sebagai berikut :
1. Meningkatkan fleksibilitas
Fleksibilitas merupakan
sebuah kemampuan tubuh untuk menekuk dan meregangkan persendian dan otot.
Fleksibilitas sangat berguna untuk melindungi tubuh dari cedera otot dan
anggota tubuh lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tulang menjadi lebih kuat
Senam atau olahraga lainnya dapat
membantu menjaga massa tulang, sehingga tulang menjadi lebih kuat dan sehat.
3. Kekuatan otot meningkat
Selain menguatkan tulang, kekuatan
otot juga akan meningkat. Sebab, senam lantai melibatkan seluruh anggota tubuh
dalam gerakannya dan gerakan-gerakan tersebut secara tidak langsung dapat
membuat otot mengenali beban. Lama kelamaan, otot menjadi terbiasa dengan beban
yang diterima dan menguat dengan sendirinya.
4. Menurunkan risiko penyakit
Senam lantai merupakan salah satu
olahraga yang dapat mendukung kesehatan tubuh. Dengan tubuh yang sehat dan
kuat, kemampuan tubuh untuk melawan penyakit akan meningkat. Sehingga, risiko
terkena penyakit dapat terminimalisir.
5. Koordinasi dan keseimbangan
Dengan
koordinasi dan keseimbangan yang baik, kontrol dan stabilitas setiap anggota
tubuh akan meningkat. Sehingga, risiko cedera dapat berkurang karena tubuh
sudah mengenal gerakan-gerakan.
Itulah pengertian senam
lantai, macam-macam gerakan, dan manfaat senam lantai. Agar mendapatkan hasil
yang maksimal, lakukan senam lantai secara rutin dan konsumsi makanan yang
bergizi ya!