TS'AI LUN ± 105
Oleh Michael H. Hart Penemu
bahan kertas Ts'ai Lun besar kemungkinan sebuah nama yang asing kedengaran di
kuping pembaca. Menimbang betapa penting penemuannya, amatlah mengherankan
orang-orang Barat meremehkannya begitu saja. Tidak sedikit ensiklopedia besar
tak mencantumkan namanya barang sepatah pun. Ini sungguh keterlaluan. Ditilik
dari sudut arti penting kegunaan kertas amat langkanya Ts'ai Lun
disebut-sebut bisa menimbulkan sangkaan jangan-jangan Ts'ai Lun sebuah figur
tak menentu dan tidak bisa dipercaya ada atau tidaknya. Tetapi, penyelidikan
seksama membuktikan dengan mutlak jelas bahwa Ts'ai Lun itu benar-benar ada
dan bukan sejenis jin dalam dongeng. Dia
seorang pegawai negeri pada pengadilan kerajaan yang di tahun 105 M
mempersembahkan contoh kertas kepada Kaisar Ho Ti. Catatan Cina tentang
penemuan Ts'ai Lun ini (terdapat dalam penulisan sejarah resmi dinasti Han)
sepenuhnya terus terang dan dapat dipercaya, tanpa sedikit pun ada bau-bau
magi atau dongeng. Orang-orang Cina senantiasa menghubungkan nama Ts'ai Lun
dengan penemu kertas dan namanya tersohor di seluruh Cina. Tak
banyak yang dapat diketahui perihal kehidupan Ts'ai Lun, kecuali ada menyebut
dia itu orang kebirian. Tercatat pula kaisar teramat girang dengan penemuan
Ts'ai Lun, dan ia membuatnya naik pangkat, dapat gelar kebangsawanan dan
dengan sendirinya jadi cukong. Tetapi, belakangan dia terlibat dalam
komplotan anti istana yang menyeret ke kejatuhannya. Catatan-catatan Cina
menyebut --sesudah dia disepak-- Ts'ai Lun mandi bersih-bersih, mengenakan
gaunnya yang terindah, lantas meneguk racun. Penggunaan
kertas meluas di seluruh Cina pada abad ke-2, dan dalam beberapa abad saja
Cina sudah sanggup mengekspor kertas ke negara-negara Asia. Lama sekali Cina
merahasiakan cara pembikinan kertas ini. Di tahun 751, apa lacur, beberapa
tenaga ahli pembikin kertas tertawan oleh orang-orang Arab sehingga dalam
tempo singkat kertas sudah diprodusir di Bagdad dan Sarmarkand. Teknik
pembikinan kertas menyebar ke seluruh dunia Arab dan baru di abad ke-12
orang-orang Eropa belajar teknik ini. Sesudah itulah pemakaian kertas mulai
berkembang luas dan sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak modern, kertas
menggantikan kedudukan kulit kambing sebagai sarana tulis-menulis di Barat. Kini
penggunaan kertas begitu umumnya sehingga tak seorang pun sanggup
membayangkan bagaimana bentuk dunia tanpa kertas. Di Cina sebelum penemuan
Ts'ai Lun umumnya buku dibuat dari bambu. Keruan saja buku macam itu
terlampau berat dan kikuk. Memang ada juga buku yang dibuat dari sutera
tetapi harganya amat mahal buat umum. Sedangkan di Barat --sebelum ada kertas--
buku ditulis di atas kulit kambing atau lembu. Material ini sebagai pengganti
papyrus yang digemari oleh orang-orang Yunani, Romawi dan Mesir. Baik kulit
maupun papyrus bukan saja termasuk barang langka tetapi juga harga sulit
terjangkau. Sekarang,
entah buku entah barang tulisan lain dapat diprodusir secara murah dan
sekaligus dalam jumlah besar-besaran. Ini semua berkat adanya kertas. Memang,
arti penting kertas tidaklah begitu menonjol tanpa adanya mesin cetak, tetapi
sebaliknya mesin cetak pun tak banyak makna tanpa adanya bahan kertas yang
begitu banyak dan begitu murah. Pertanyaan
yang agak musykil sekarang: Siapa yang mesti urutan tingkatnya lebih atas
antara Ts'ai Lun dan Gutenberg? Meskipun ruwet juga saya menentukan siapa
diantara kedua orang ini berhubung sama-sama pentingnya, tetapi akhirnya saya
ambil putusan tingkat Ts'ai Lun sedikit lebih tinggi dalam urutan ketimbang
Gutenberg. Alasan-alasan saya begini: (1) Kertas digunakan banyak sekali
semata-mata untuk bahan tulisan. (2) Ts'ai Lun mendahului Gutenberg dan
Gutenberg mungkin tak terpikirkan bikin mesin cetak kalau saja kertas tidak
diketemukan. (3) Andaikata hanya salah satu dari mereka melakukan ciptaan,
saya duga tanpa mesin ciptaan Gutenberg pun buku-buku masih bisa diprodusir
lewat sistem cetak blok (yang sudah lama dikenal orang jauh sebelum
Gutenberg) lewat kombinasi kertas daripada lewat kombinasi dengan kulit
domba. Apakah
pada tempatnya memasukkan baik Ts'ai Lun maupun Gutenberg dalam urutan
orang-orang yang paling berpengaruh di dunia? Untuk menyelami arti penting
yang sempurna tentang penemuan kertas dan mesin cetak, sangatlah perlu
memahami perkembangan kebudayaan Barat dan Cina. Sebelum masuk abad ke-2 M
kebudayaan Cina masih dalam tarap lebih rendah ketimbang kebudayaan Barat.
Tetapi pada tahun-tahun seribuan Masehi, kemajuan-kemajuan Cina sudah
melebihi Barat bahkan di abad ke-7 dan ke-8 kebudayaan Cina dalam banyak segi
merupakan kebudayaan termaju di dunia. Sesudah abad ke-15 M, Barat ngebut
meninggalkan Cina di belakang. Pelbagai penyelesaian kultural mengenai
perubahan-perubahan ini telah banyak dikembangkan, tetapi pelajaran teori
tampaknya mengabarkan satu segi penting yang justru menurut saya sekedar
suatu penjelasan yang tersederhana sifatnya. Potongan
bambu dicuci dan dicelup ke dalam hak air sebagai langkah permulaan persiapan
pembikinan kertas. Tentu
saja benar, pertanian dan tulis-menulis berkembang lebih duIu Timur Tengah
ketimbang Cina. Tetapi hal ini bukanlah suatu jawaban apa sebab kebudayaan
Cina begitu lambat dan berada di belakang Barat. Satu masalah muskil, menurut
hemat saya, adalah sebelum adanya Ts'ai Lun tak ada satu tulisan bermutu pun
di Cina. Di dunia Barat papyrus sudah ada, dan meskipun bahan itu mengalami
kemunduran, tulisan dalam bentuk gulungan tak terbatas jumlahnya dan
buku-buku lebih baik kualitasnya daripada ditulis di atas kayu atau bambu.
Kekurangan bahan untuk menulis merupakan faktor penghambat utama kemajuan
kebudayaan Cina. Seorang sarjana Cina memerlukan satu gerobak untuk membawa sejumlah
buku yang dianggapnya bermanfaat. Bayangkan saja betapa berabenya berusaha
mengatur administrasi pemerintahan dengan keadaan seperti itu. Penemuan
kertas oleh Ts'ai Lun merombak total keadaan itu. Dengan sejumlah bahan-bahan
tulisan yang ada, kebudayaan Cina melonjak naik begitu cepat sehingga hanya
dalam beberapa abad sudah mampu mengimbangi Barat. Tentu, perpecahan politik
di Barat menjadi sebab penting, tetapi ini sama sekali bukan sebab utama. Di
abad ke-4 M Cina pun secara politis terpecah-pecah, tetapi biar begitu
kebudayaan tetap maju dengan cepatnya. Dalam abad-abad berikutnya, tatkala
kemajuan di Barat tersendat-sendat, Cina justru berhasil meraih
penemuan-penemuan penting seperti kompas, bahan peledak,dan cara mencetak
dengan blok. Sejak kertas jatuh lebih murah ketimbang kulit kambing serta
dapat diperoleh dalam jumlah besar, keadaan sekarang terbalik. Sesudah
orang-orang Barat mulai menggunakan kertas, mereka mampu duduk berhadapan
dengan Cina, bahkan berhasil menyempitkan jurang pemisah kultural.
Tulisan-tulisan Marco Polo menekankan keyakinannya bahwa bahkan di abad ke-13
M Cina berada jauh di atas Eropa dalam hal kemakmuran. Mengapa
selanjutnya Cina berada di belakang Eropa? Berbagai penjajagan kultural yang
njlimet telah dicoba, tetapi mungkin pengamatan teknologi yang sederhana
dapat menemukan jawabannya. Di abad ke-15 di Eropa, seorang genius bernama
Johann Gutenberg menemukan cara memproduksi buku sebanyak-banyaknya. Akibat
penemuan itu, kultur Eropa maju dengan pesat. Karena Cina tidak punya orang
seperti Gutenberg, Cina tetap bertahan pada sistem pencetakan blok sehingga
perkembangan kulturnya merangkak lebih lambat. Melumatkan
batang bambu Membikin
lembaran kertas Mengepres
lembaran kertas Mengeringkan
lembaran kertas Apabila
orang menerima analisa di atas, dia tidak bisa tidak harus menerima
kesimpulan bahwa Ts'ai Lun dan Gutenberg adalah dua manusia yang merupakan
tokoh sentral dalam sejarah dunia. Memang,
Ts'ai Lun berada di barisan paling depan dari penemu-penemu lain karena
beberapa alasan. Umumnya penemuan-penemuan merupakan produk dari jamannya dan
bisa juga terjadi biarpun orang yang betul-betul menemukannya tak pernah
hidup samasekali. Tetapi, keadaan ini samasekali tidak berlaku pada masalah
kertas. Orang-orang Eropa tidak mulai memproduksi kertas beribu-ribu tahun
sesudah Ts'ai Lun. Mereka baru terbuka pikiran dan membikinnya sesudah
belajar proses pembikinannya dari orang Arab. Dalam hubungan ini, biarpun
orang sudah menyaksikan bagaimana orang Cina memproduksi kertas,
bangsa-bangsa Asia lainnya tak pernah punya kemampuan memproduksinya. Jadi
jelaslah, penemuan cara memproduksi kertas bukanlah pekerjaan gampang, tak
bisa begitu saja bisa dilaksanakan oleh kebudayaan maju yang serba tanggung,
melainkan erat kaitannya dengan sumbangan pikiran dari perseorangan yang
punya kelebihan luar biasa. Ts'ai Lun adalah model orang macam itu, dan cara
membikin kertas yang dilakukannya (disamping modernisasi yang diperkenalkan
sekitar tahun 1800 M) pada dasarnya sama serupa apa yang dilakukan orang
hingga kini. Inilah
alasan mengapa saya menempatkan baik Ts'ai Lun maupun Gutenberg kedua-duanya
dalam urutan kesepuluh pertama orang berpengaruh dalam buku ini, dengan
menempatkan Ts'ai Lun lebih atas ketimbang Gutenberg. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TULIS IDENTITAS KALIAN DENGAN LENGKAP