Rabu, 13 Juli 2022

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN PJOK SMK KELAS X

 

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN

FASE E (KELAS X)

SMK NEGERI 1 SEMARANG

 

RASIONAL

Rasional Alur Tujuan Pembelajaran adalah rangkaian tujuan yang disusun secara logis menurut ururtan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan dilaksanakan dengan menggunakan berbagai pendekatan, model, strategi, metode, gaya, dan teknik sesuai dengan karakteristik tugas gerak, peserta didik, dan lingkungan belajar. Semua itu diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah (keterampilan, pengetahuan, dan sikap) setiap peserta didik dengan menekankan pada kualitas kebugaran jasmani dan pembendaharaan gerak. Alur Tujuan Pembelajaran disusun berdasarkan metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran dilakukan berdasarkan pengalaman peserta didik pada fase E.

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pada akhir fase E ini, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan berbagai aktivitas jasmani dan olahraga sebagai hasil evaluasi pengetahuan yang benar, mengevaluasi dan mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan (physical fittness related health) dan kebugaran jasmani terkait keterampilan (physical fittness related skills), menunjukkan perilaku dalam memimpin kelompok kecil untuk melakukan perubahan positif, selain itu juga dapat mengevaluasi sikap dan kebiasaan sebagai individu yang sehat dan aktif.

 

ELEMEN KETERAMPILAN GERAK

Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan hasil evaluasi aktivitas jasmani dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan aktivitas olahraga air (kondisional) secara matang.

 SUB ELEMEN KETERAMPILAN GERAK

Mempraktikkan hasil evaluasi permainan sebenarnya dengan menggunakan yang mengarah pada penguasaan keterampilan permainan (sederhana, invasi, net, lapangan) dan keterampilan olahraga (beladiri, atletik, tradisional).

Alur Tujuan Pembelajaran

Kata frasa Kunci/Topik konten dan Penjelasan Singkat

Profil Pelajar Pancasila

Prakiraan Jam

Glosarium

1.     Permainan dan Olahraga Pilihan

      1.1  Mempraktikkan keterampilan gerak dalam berbagai permainan invasi (*):

Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam dalam Fase ini adalah dimensi Mandiri dan Gotong Royong.

9 – 27

JP

Profil Pelajar Pancasila: Tujuan besar (atau bahkan misi) yang ingin diwujudkan melalui sistem pendidikan. Profil lulusan, dalam konteks ini adalah Profil Pelajar Pancasila, merupakan jawaban dari pertanyaan penting: “Karakter serta kemampuan esensial apa yang perlu dipelajari dan dikembangkan terus-menerus oleh setiap individu warga negara Indonesia, sejak pendidikan anak usia dini hingga mereka menamatkan sekolah menengah atas?”

 

Keterampilan gerak: Gerakan-gerakan dasar dalam olahraga yang dilakukan dengan satu teknik, kemudian gerakan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Untuk menjadi seorang olahragawan diperlukan keterampilan gerak yang baik agar dapat mencapai prestasi.

 

Permainan Invasi/ Serangan (Invasion Games) adalah Permainan tim dimana skor diperoleh jika pemain secara beregu mampu memanipulasi bola atau proyektil sejenis untuk dimasukkan ke gawang lawan atau ke daerah tertentu lebih banyak dari lawan dan mampu mempertahankan daerah gawangnya atau lapangannya dari kemasukan oleh lawan.

            1.1.1  Permainan sepak bola:

         menendang/mengoper, menghentikan, menggiring, menyundul, dan melempar bola ke dalam.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan  gerak menendang/ mengoper, menghentikan, menggiring, dan menyundul bola permainan sepak bola dengan baik.

1.1.2  Permainan bola basket:

         melempar/mengoper, menangkap, menggiring, menembak, rebound, dan pivot.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan  mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak melempar/ mengoper, menangkap, menggiring, menembak, rebound, dan pivot permainan bola basket dengan baik.

1.1.3  Permainan bola tangan:

         melempar/mengoper, menangkap, menggiring, menembak, rebound, dan pivot.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak melempar/ mengoper, menangkap, menggiring, menembak, rebound, dan pivot permainan bola tangan dengan baik.

1.2   Mempraktikkan keterampilan gerak dalam berbagai permainan net (*):

9 – 27

JP

Permainan Net (Net/ Wall Games): Permainan tim atau indvidu dimana skor didapat apabila mampu memberikan bola atau proyektil sejenis jatuh pada lapangan lawan agar tidak bisa dikembalikan dengan jalan melewatkan bola melalui net dengan tinggi tertentu. Permainan ini mensyaratkan untuk memanipulasi bola atau proyektil sejenis untuk ditempatkan pada lapangan kosong lawan yang menggunakan kekuatan dan akurasi yang baik disamping harus mampu menjaga lapangannya sendiri dari datangnya bola dari lawan.

1.2.1  Permainan bola voli: passing bawah, passing atas, servis bawah, servis atas, smash, dan block/ bendungan.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak passing bawah, passing atas, servis bawah, servis atas, smash, dan block/bendungan permainan bola voli dengan baik.

1.2.2  Permainan bulu tangkis:

         memegang raket, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/footwork, servis panjang, servis pendek, pukulan forehand, pukulan backhand, dan pukulan smes.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan  mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak memegang raket, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/ footwork, servis panjang, servis pendek, pukulan forehand, pukulan

backhand, dan pukulan smes permainan bulu tangkis dengan baik.

1.2.3  Permainan tenis meja:

         memegang bet, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/ footwork, servis forehand, servis backhand, pukulan forehand, pukulan backhand, dan smes.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak memegang bet, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/ footwork, servis forehand, servis backhand, pukulan forehand, pukulan backhand, dan smes permainan tenis meja dengan baik.

1.3  Mempraktikkan keterampilan gerak dalam berbagai permainan lapangan (*):

9 – 27

JP

Permainan Lapangan (Striking/Ffielding Games): Permainan tim yang cara mendapatkan skornya dengan cara memukul sebuah bola atau proyektil sejenis untuk ditempatkan pada tempat tertentu atau agar tidak tertangkap oleh pemain jaga, sehingga si pemukul dapat berlari menuju pada daerah aman atau bahkan mampu melewati keliling ke beberapa daerah aman dan kembali ke tempat semula. Permainan ini mensyaratkan kemampuan kecepatan reaksi memukul bola yang bergerak dari pelempar untuk dipukul dalam.

1.3.1  Permainan rounders:

          melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan.   

Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak melempar/ mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan rounders dengan baik.

 

1.3.2  Permainan sofbol:

melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola,

         berlari ke base, dan mematikan lawan.

 

 

 

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak melempar/ mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke base, dan mematikan lawan permainan sofbol dengan baik.

             1.3.3  Permainan basebol:  melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke base, dan mematikan lawan.

 

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi  ketrerampilan gerak melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari

dengan baik.

 

 

1.4  Mempraktikkan keterampilan gerak dalam berbagai olahraga beladiri (**):

9 – 12

JP

 

1.4.1  Pencak silat: kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan  mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran pencak silat dengan baik..

1.4.2  Karate: kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, kihon, kata, dan komite.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan  mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, kihon, kata, dan komite karate dengan baik.

1.4.3  Taekwondo: kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, dan sabetan.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, dan sabetan taekwondo dengan baik.

 

1.5  Mempraktikkan keterampilan gerak dalam berbagai olahraga atletik (*):

6 – 24

JP

 

1.5. Jalan cepat: start, gerakan

       jalan cepat, dan memasuk

       garis finis.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak  start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat dengan baik. 

1.5.2  Lari jarak pendek: start, gerakan lari jarak pendek, dan memasuki garis finis.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak start, gerakan lari jarak pendek, dan memasuki garis finis lari jarak pendek dengan baik. 

1.5.3  Lompat jauh: awalan, tolakan/tumpuan, melayang di udara, dan mendarat.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak awalan, tolakan/ tumpuan, melayang di udara, dan mendarat lompat jauh dengan baik. 

1.5.4  Tolak peluru: memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru tolak peluru dengan baik. 

1.6  Mempraktikkan keterampilan gerak dalam berbagai olahraga tradisional (**):

9 – 12

JP

 

   1.6.1 Permainan sepak takraw:

            menyepak/menendang, mengumpan, menyundul, melempar bola,  dan smes.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak menyepak/ menendang, mengumpan, menyundul, melempar bola,  dan smes permainan sepak takraw dengan baik.

1.6.2 Permainan tradisional anakanak Indonesia: permainan egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa, dan lain-lain.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak permainan egrang, balap karung, mendorong

ban, bakiak atau sandal raksasa permainan tradisional anak-anak

Indonesia dengan baik.

 1.7   Aktivitas Gerak Berirama

·           Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/ dengan musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama dengan baik. 

6 – 9

JP

 

1.8    Aktivitas Senam 

     Mempraktikkan berbagai

       keterampilan dasar spesifik senam lantai.  

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak berbagai keterampilan gerak keseimbangan, guling depan, guling belakang, dan guling lenting senam lantai dengan baik.

6 – 9

JP

 

1.9    Aktivitas Permainan dan

Olahraga Air (Pilihan)   

      Mempraktikkan keterampilan     renang gaya dada menempuh jarak 25 meter, serta bentukbentuk keselamatan penyelamatan dan keselamatan di air dengan koordinasi yang baik.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan  mempraktikkan hasil evaluasi keterampilan gerak keterampilan renang gaya dada menempuh jarak 25 meter, serta bentuk-bentuk keselamatan penyelamatan dan keselamatan di air dengan koordinasi yang baik.

9 – 24

JP

 

ELEMEN PENGETAHUA N GERAK

Pada akhir fase ini peserta didik dapat mengevaluasi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur dalam melakukan evaluasi aktivitas jasmani dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan aktivitas olahraga air (kondisional).

SUB ELEMEN PENGETAHUAN GERAK

Mengevaluasi permainan sebenarnya dengan menggunakan yang mengarah pada penguasaan ke terampilan permainan (sederhana, invasi, net, lapangan) dan keterampilan olahraga (beladiri, atletik, tradisional). 

Alur Tujuan Pembelajaran

Kata frasa Kunci/Topik konten dan Penjelasan Singkat

Profil Pelajar Pancasila

Prakiraan Jam

Glosarium

2.   Permainan dan Olahraga Pilihan

2.1  Menganalisis keterampilan gerak dalam berbagai permainan invasi (*):

Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam dalam Fase ini adalah dimensi Mandiri dan Gotong Royong.

9 – 27

JP

Pengetahuan gerak: cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar bermanfaat bagi semua makhluk hidup. Selain itu keterampilan ilmu pengetahuan tersebut berfungi untuk menyempurnakan atau memperbaiki serta mengembangkan ilmu pengtahuan yang sudah diteliti maupun ditemukan sebelumnya.

2.1.1  Permainan sepak bola:

         menendang/ mengoper, menghentikan, menggiring, menyundul, dan melempar bola ke dalam.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak menendang/ mengoper, menghentikan, menggiring, dan menyundul bola permainan sepak bola dengan baik.

2.1.2  Permainan bola basket:

         melempar/mengoper, menangkap, menggiring, menembak, rebound, dan pivot.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak melempar/mengoper, menangkap, menggiring, menembak, rebound, dan pivot permainan bola basket dengan baik.   

2.1.3  Permainan bola tangan:

         melempar/mengoper, menangkap, menggiring, menembak, rebound, dan pivot.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak melempar/mengoper, menangkap, menggiring, menembak, rebound, dan pivot permainan bola tangan dengan baik.

2.2  Menganalisis keterampilan gerak dalam berbagai permainan net (*):

9 – 27

JP

 

2.2.1  Permainan bola voli: passing bawah, passing atas, servis bawah, servis atas, smash, dan block/ bendungan.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak passing bawah, passing atas, servis bawah, servis atas, smash, dan block/ bendungan permainan bola voli dengan baik.

2.2.2  Permainan bulu tangkis:

         memegang raket, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/footwork, servis panjang, servis pendek, pukulan forehand, pukulan backhand, dan pukulan smes.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak spesifik memegang raket, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/ footwork, servis panjang, servis pendek, pukulan forehand, pukulan backhand, dan pukulan smes permainan bulu tangkis dengan baik. 

2.2.3  Permainan tenis meja:

         memegang bet, posisi berdiri/stance, gerakan kaki/ footwork, servis forehand, servis backhand, pukulan forehand, pukulan backhand, dan smes.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak memegang bet, posisi berdiri/ stance, gerakan kaki/ foot-work, servis forehand, servis backhand, pukulan forehand, pukulan backhand, dan smes permainan tenis meja dengan baik.

2.3  Menganalisis keterampilan gerak dalam berbagai permainan lapangan (*):

9 – 27

JP

 

2.3.1  Permainan rounders:

          melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke tiang hinggap, dan mematikan lawan permainan rounders dengan baik.

2.3.2  Permainan sofbol:

melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola,

         berlari ke base, dan mematikan lawan

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke base, dan mematikan lawan permainan sofbol dengan baik.

2.3.3  Permainan basebol:      melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari ke base, dan mematikan lawan.

 

Peserta didik dapat mengevaluasi  gerak terkait dengan fakta, konsep dan prosedur gerak melempar/mengoper bola, menangkap, memukul bola, berlari

dengan baik.

 

 

2.4  Menganalisis keterampilan gerak dalam berbagai olahraga beladiri (**):

9 – 12

JP

 

2.4.1  Pencak silat: kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran pencak silat dengan baik.

2.4.2  Karate: kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, kihon, kata, dan komite.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, kihon, kata, dan komite karate dengan baik.

2.4.3  Taekwondo: kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, dan sabetan.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak kuda-kuda, pukulan, tendangan, tangkisan, dan sabetan taekwondo dengan baik.

2.5  Menganalisis keterampilan gerak dalam berbagai olahraga atletik (*):

6 – 24

JP

 

2.5.1  Jalan cepat: start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis jalan cepat dengan baik.

2.5.2  Lari jarak pendek: start, gerakan lari jarak pendek, dan memasuki garis finis.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak start, gerakan lari jarak pendek, dan memasuki garis finis lari jarak pendek dengan baik.

2.5.3  Lompat jauh: awalan, tolakan/tumpuan, melayang di udara, dan mendarat.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak awalan, tolakan/tumpuan, melayang di udara, dan mendarat lompat jauh dengan baik.

2.5.4  Tolak peluru: memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan gerak lanjutan tolak peluru.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak memegang peluru, awalan, menolak peluru, dan gerak lanjutan

tolak peluru tolak peluru dengan baik.

2.6  Menganalisis keterampilan gerak dalam berbagai olahraga tradisional (**):

9 – 12

JP

 

   2.6.1 Permainan sepak takraw:

            menyepak/menendang, mengumpan, menyundul, melempar bola,  dan smes.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak menyepak/menendang, mengumpan, menyundul, melempar bola,  dan smes permainan sepak takraw dengan baik.

2.6.2  Permainan tradisional anak-anak Indonesia: permainan egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa, dan lain-lain.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan fakta, konsep, dan prosedur gerak permainan egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa permainan tradisional anak-anak Indonesia dengan baik.

  2.7  Aktivitas Gerak Berirama

Mengevaluasi hasil evalusi variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama. 

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan hasil evaluasi variasi dan kombinasi gerak berbentuk rangkaian langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik sebagai pembentuk gerak pemanasan dalam aktivitas gerak berirama dengan baik.

 

6 – 9

JP

 

  2.8  Aktivitas Senam

·           Mengevaluasi hasil evaluasi berbagai keterampilan dasar spesifik senam lantai.

Peserta didik mampu mengevaluasi gerak terkait dengan hasil evaluasi mempraktikkan berbagai keterampilan gerak keseimbangan, guling depan, guling belakang, dan guling lenting senam lantai dengan baik.

6 – 9

JP

 

2.9    Aktivitas Permainan dan Olahraga Air (Pilihan)

·           Mempraktikkan keterampilan renang gaya dada menempuh jarak 25 meter, serta bentuk-bentuk keselamatan penyelamatan dan keselamatan di air dengan koordinasi yang baik.

Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan mempraktikkan keterampilan renang gaya dada menempuh jarak 25 meter, serta bentuk-bentuk keselamatan penyelamatan dan keselamatan di air dengan koordinasi yang baik.

9 – 24

JP

 

ELEMEN PEMANFAATAN GERAK

Pada akhir fase ini peserta didik dapat mengevaluasi fakta,konsep, prinsip, dan prosedur dan mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan (physicsl fittness related health) dan kebugaran jasmani terkait keterampilan (physical fittness related skills), berdasarkan prinsip latihan (Frequency, Intensity, Time, Type/FITT) untuk mendapatkan kebugaran dengan status baik. Peserta didik juga dapat menunjukkan kemampuan dalam menerapkan konsep dan prinsip pergaulan yang sehat.

SUB ELEMEN PEMANFAATAN GERAK

Mengevaluasi konsep dan mampu mempraktikkan latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) serta pengukuran hasilnya, serta mempromosikannya melalui media yang sesuai.

Alur Tujuan Pembelajaran

Kata frasa Kunci/Topik konten dan Penjelasan Singkat

Profil Pelajar Pancasila

Prakiraan Jam

Glosarium

3.1   Aktivitas jasmani dan aktivitas kebugaran untuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan:

     Mengevaluasi konsep dan mampu mempraktikkan latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan)

serta pengukuran hasilnya, serta mempromosikannya melalui media yang sesuai.

a.       Peserta didik dapat mengevaluasi konsep latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) serta pengukuran hasilnya, serta mempromosikannya melalui media yang sesuai.

b.      Peserta didik dapat mempraktikkan latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) serta pengukuran hasilnya, serta mempromosikannya melalui media yang sesuai

Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam dalam Fase ini adalah dimensi Mandiri dan Gotong Royong.

3 – 6

JP

Hasil yang diperoleh dari aktivitas fisik dan aktivitas kebugaran secara menyeluruh (total fitness) yang memungkinkan seseorang mampu untuk menjalankan kehidupan yang produktif  dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan fisik yang wajar.

3.2  Pola perilaku hidup sehat

  Memahami dan mampu

menerapkan konsep, prinsip, dan prosedur pola perilaku hidup sehat.

  1. Peserta didik dapat memahami konsep dan prinsip pergaulan yang sehat antar remaja dan menjaga diri dari kehamilan pada usia sekolah.
  2. Peserta didik mampu  menerapkan berbagai peraturan perundangan serta konsekuensi hukum bagi para pengguna dan pengedar narkotika,  zat-zat aditif (NAPZA) dan obat berbahaya lainnya.

3 – 6

JP

 

ELEMEN PENGEMBANGAN KARAKTER

Pada akhir fase ini peserta didik mengembangkan tanggung jawab sosialnya dalam kelompok kecil untuk melakukan perubahan positif, menunjukkan etika yang baik, saling menghormati, dan mengambil bagian dalam kerja kelompok pada aktivitas jasmani atau kegiatan sosial lainnya.

DIMENSI MANDIRI

ELEMEN PEMAHAMAN DIRI DAN SITUASI YANG DIHADAPI

Indikator Alur Perkembangan Fase E Di Akhir Fase E (Jenjang SMA/SMK, usia 16-18 tahun), Pelajar

SUB ELEMEN

INDIKATOR ELEMEN PENGEMBANGAN KARAKTER

 

Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi

Peserta didik mampu mengidentifikasi kekuatan dan tantangan-tantangan yang akan dihadapi pada konteks pembelajaran, sosial dan pekerjaan yang akan dipilihnya di masa depan.

 

Mengembangkan refleksi diri

Peserta didik dapat melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru, dan orang dewasa lainnya, serta informasi-informasi karir yang akan dipilihnya untuk menganalisis karakteristik dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menunjang atau menghambat karirnya di masa depan.

 

 

ELEMEN REGULASI DIRI

 

Regulasi emosi

Peserta didik mampu mengendalikan dan menyesuaikan emosi yang dirasakannya secara tepat ketika menghadapi situasi yang menantang dan menekan pada konteks belajar, relasi, dan pekerjaan.

 

Penetapan tujuan dan rencana strategis

pengembangan diri

Peserta didik mampu mengevaluasi efektivitas strategi pembelajaran digunakannya, serta menetapkan tujuan pengembangan diri secara spesifik dan merancang strategi yang sesuai untuk menghadapi tantangantantangan yang akan dihadapi pada konteks pembelajaran,

 

 

sosial dan pekerjaan yang akan dipilihnya dimasa depan.

 

Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri

Peserta didik mampu menentukan prioritas pribadi, berinisiatif mencari dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik sesuai tujuan di masa depan.

 

Mengembangkan disiplin diri

Peserta didik dapat melakukan tindakan-tindakan secara konsisten guna mencapai tujuan karir dan pengembangan dirinya di masa depan,  serta berusaha mencari dan melakukan alternatif tindakan lain yang dapat dilakukan ketika menemui hambatan.

 

Percaya diri, resilien, dan adaptif

Peserta didik dapat menyesuaikan dan mulai menjalankan rencana dan strategi pengembangan dirinya dengan mempertimbangkan minat dan tuntutan pada konteks belajar maupun pekerjaan yang akan dijalaninya di masa depan, serta berusaha untuk mengatasi tantangantantangan yang ditemui.

 

 

DIMENSI GOTONG ROYONG

 

 

ELEMEN KOLABORASI

 

Kerja sama

Peserta didik mampu membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan.

 

Komunikasi untuk

mencapai tujuan bersama

Peserta didik dapat aktif menyimak untuk memahami dan menganalisis informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan keprihatinan yang disampaikan oleh orang lain dan kelompok menggunakan berbagai simbol dan media secara efektif, serta menggunakan berbagai strategi komunikasi untuk menyelesaikan masalah guna mencapai berbagai tujuan bersama.

 

Saling ketergantungan

positif

Peserta didik mampu menyelaraskan kapasitas kelompok agar para anggota kelompok dapat saling membantu satu sama lain memenuhi kebutuhan mereka baik secara individual maupun kolektif.

 

Koordinasi sosial

Peserta didik mampu menyelaraskan dan menjaga tindakan diri dan anggota kelompok  agar sesuai antara satu dengan lainnya serta menerima konsekuensi tindakannya dalam rangka mencapai tujuan bersama.

 

ELEMEN KEPEDULIAN

 

Tanggap          terhadap

lingkungan sosial

Peserta didik mampu tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk menghasilkan keadaan yang lebih baik.

 

Persepsi sosial

Peserta didik dapat melakukan tindakan yang tepat agar orang lain merespon sesuai dengan yang diharapkan dalam rangka penyelesaian pekerjaan dan pencapaian tujuan.

 

 

ELEMEN BERBAGI

 

 

Peserta didik mampu mengupayakan memberi hal yang dianggap penting dan berharga kepada orangorang yang membutuhkan di masyarakat yang lebih luas (negara, dunia).

 

ELEMEN NILAI-NILAI GERAK

Pada akhir fase ini peserta didik dapat mengevaluasi sikap dan kebiasaan untuk menjadi individu yang sehat, aktif,  menyukai tantangan dan cara menghadapinya secara positif  dalam konteks aktivitas jasmani dengan menunjukkan perilaku menghormati diri sendiri dan orang lain.

SUB ELEMEN

INDIKATOR ELEMEN NILAI-NILAI GERAK

 

Menjelaskan hubungan antara kesehatan dan aktivitas fisik.

Peserta didik mampu membandingkan besarnya keuntungan berbagai aktivitas fisik yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan.

 

Menjelaskan bahwa tantangan dan keriangan akan muncul dari adanya aktivitas baru.

Peserta didik mampu mengukur kemampuan diri terkait dengan kesenangan dan tantangan yang harus dihadapi.

 

Memberikan alasan terhadap aktivitas jasmani untuk ekspresi diri dan interaksi sosial.

Peserta didik mampu menganalisis bentuk bentuk aktivitas jasmani yang dapat dijadikan sebagai media untuk ekspresi diri dan interaksi sosial.

 

Jumat, 08 Juli 2022

CHARLES DARWIN 1809-1882

CHARLES DARWIN 1809-1882

Michael H. Hart, 1978

Lahirnya bersamaan benar dengan Abraham Lincoln, 12 Februari 1809 di Shrewsbury, Inggris. Charles Darwin penemu teori evolusi organik dalam arti seleksi alamiah ini pada umur enam belas tahun masuk Universitas Edinburg belajar kedokteran, tetapi baik kedokteran maupun anatomi dianggapnya ilmu yang bikin jemu. Tak lama kemudian dia pindah ke Cambridge belajar unsur administrasi perkantoran. Walau begitu, berburu dan naik kuda di Cambridge jauh lebih digemarinya ketimbang belajar ilmu itu. Dan walaupun begitu, dia toh masih bisa memikat perhatian salah satu mahagurunya yang mendorongnya supaya ikut dalam pelayaran penyelidikan di atas kapal H.M.S. Beagle sebagai seorang naturalis. Mula-mula ayahnya keberatan dengan penunjukan ini. Pikirnya, perjalanan macam itu hanyalah dalih saja buat Darwin yang enggan dengan pekerjaan serius. Untungnya, belakangan sang ayah bisa dibujuk dan merestui perjalanan itu yang akhirnya ternyata merupakan perjalanan yang paling berharga dalam sejarah ilmu pengetahuan Eropa.

Darwin mulai berangkat berlayar di atas kapal Beagle tahun 1831. Waktu itu umurnya baru dua puluh dua tahun. Dalam masa pelayaran lima tahun, kapal Beagle mengarungi dunia, menyelusuri pantai Amerika Selatan dalam kecepatan yang mengasyikkan, menyelidiki kepulauan Galapagos yang sunyi terpencil, mengambah pulau-pulau di Pacifik, di Samudera Indonesia dan di selatan Samudera Atlantik. Dalam perkelanaan itu, Darwin menyaksikan banyak keajaiban-keajaiban alam, mengunjungi suku-suku primitif, menemukan jumlah besar fosil-fosil, meneliti pelbagai macam tetumbuhan dan jenis binatang. Lebih jauh dari itu, dia membuat banyak catatan tentang apa saja yang lewat di depan matanya. Catatan-catatan ini merupakan bahan dasar bagi hampir seluruh karyanya di kemudian hari. Dari catatan-catatan inilah berasal ide-ide pokoknya, dan kejadian-kejadian serta pengalamannya jadi penunjang teori-teorinya.

Darwin kembali ke negerinya tahun 1836 dan dua puluh tahun sesudah itu dia menerbitkan sebarisan buku-buku yang mengangkatnya menjadi seorang biolog kenamaan di Inggris. Terhitung sejak tahun 1837 Darwin yakin betul bahwa binatang dan tetumbuhan tidaklah bersifat tetap, tetapi mengalami perubahan dalam perjalanan sejarah geologi. Pada saat itu dia belum sadar apa yang menjadi sebab-musabab terjadinya evolusi itu. Di tahun 1838 dia baca esai "Tentang prinsip-prinsip kependudukan" Thomas Malthus. Buku Malthus ini menyuguhkannya fakta-fakta yang mendorongnya lebih yakin adanya seleksi alamiah lewat kompetisi untuk mempertahankan kehidupan. Bahkan sesudah Darwin berhasil merumuskan prinsip-prinsip seleksi alamiahnya, dia tidak tergesa-gesa mencetak dan menerbitkannya. Dia sadar, teorinya akan mengundang tantangan-tantangan. Karena itu, dia memerlukan waktu lama dengan hati-hati menyusun bukti-bukti dan memasang kuda-kuda untuk mempertahankan hipotesanya jika ada serangan.

Garis besar teorinya ditulisnya tahun 1842 dan pada tahun 1844 dia mulai menyusun bukunya yang panjang lebar. Di bulan Juni 1858, tatkala Darwin masih sedang menambah-nambah dan menyempurnakan buku karya besarnya, dia menerima naskah dari Alfred Russel Wallace (seorang naturalis Inggris yang waktu itu berada di Timur) menggariskan teorinya sendiri tentang evolusi. Dalam tiap masalah dasar, teori Wallace bersamaan dengan teori Darwin! Wallace menyusun teorinya secara betul-betul berdiri di atas pikirannya sendiri dan mengirim naskah tulisannya kepada Darwin untuk minta pendapat dan komentar dari ilmuwan kenamaan itu sebelum masuk percetakan. Situasinya menjadi tidak enak karena mudah berkembang jadi pertarungan yang tidak dikehendaki untuk perebutan prioritas. Jalan keluarnya, baik naskah Wallace maupun garis-garis besar teori Darwin secara berbarengan dibahas oleh sebuah badan ilmiah pada bulan berikutnya.

Cukup mencengangkan, pengedepanan masalah ini tidak begitu diacuhkan orang. Buku Darwin The Origin of Species terbit pada tahun berikutnya, menimbulkan kegemparan. Memang kenyataannya mungkin tak pernah ada diterbitkan buku ilmu pengetahuan yang begitu tersebar luas dan begitu jadi bahan perbincangan yang begitu hangat, baik di lingkungan para ilmuwan maupun awam seperti terjadi pada buku On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Strugle for Life. Saling adu argumen tetap seru di tahun 1871 tatkala Darwin menerbitkan The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex. Buku ini, mengedepankan gagasan bahwa manusia berasal dari makhluk sejenis monyet, makin menambah serunya perdebatan pendapat.

Darwin sendiri tidak ambil bagian dalam perdebatan di muka publik mengenai teori yang dilontarkannya. Bisa jadi lantaran kesehatan karena sehabis perkelanaannya yang begitu parrjang dengan kapal Beagle (besar kemungkinan akibat demam, akibat penyakit Chaga gigitan serangga di Amerika Latin). Dan bisa jadi karena dia merasa cukup punya pendukung gigih semacam Thomas H. Huxley seorang jago debat dan pembela teori Darwin, sebagian terbesar ilmuwan menyetujui dasar-dasar kebenaran teori Darwin tatkala yang bersangkutan niati tahun 1882.

Sebenarnya --jika mau bicara tulen atau tidak tulen-- bukanlah Darwin penemu pertama teori evolusi makhluk. Beberapa orang telah menyuarakannya sebelum dia, termasuk naturalis Perancis Jean Lamarek dan kakek Darwin sendiri, Erasmus Darwin.

Tetapi, hipotesa mereka tidak pernah diterima oleh dunia ilmu pengetahuan karena tak mampu memberi keyakinan bagaimana dan dengan cara apa evolusi terjadi. Sumbangan Darwin terbesar adalah kesanggupannya bukan saja menyuguhkan mekanisme dari seleksi alamiah yang mengakibatkan terjadinya evolusi alamiah, tetapi dia juga sanggup menyuguhkan banyak bukti-bukti untuk menunjang hipotesanya.

Layak dicatat, teori Darwin dirumuskan tanpa sandaran teori genetik apa pun atau bahkan dia tak tahu-menahu mengenai pengetahuan itu. Di masa Darwin, tak seorang pun faham ihwal khusus bagaimana suatu generasi berikutnya. Meskipun Gregor Mendel sedang merampungkan hukum-hukum keturunan pada tahun-tahun berbarengan dengan saat Darwin menulis dan menerbitkan bukunya yang membikin sejarah, hasil karya Mendel yang menunjang teori Darwin begitu sempurnanya, Mendel nyaris sepenuhnya tak diacuhkan orang sampai tahun 1900, saat teori Darwin sudah begitu mapan dan mantap. Jadi, pengertian modern kita perihal evolusi --yang merupakan gabungan antara ilmu genetik keturunan dengan hukum seleksi alamiah-- lebih lengkap ketimbang teori yang disodorkan Darwin.

Pengaruh Darwin terhadap pemikiran manusia dalam sekah. Dalam kaitan dengan ilmu pengetahuan murni, tentu saja, dia sudah melakukan tindak revolusioner semua aspek bidang biologi. Seleksi alamiah betul-betul punya prinsip yang teramat luas serta mendasar, dan pelbagai percobaan sudah dilakukan penerapannya di pelbagai bidang-seperti antropologi, sosiologi, ilmu politik dan ekonomi.

Bahkan barangkali pengaruh Darwin lebih penting terhadap pemikiran agama ketimbang terhadap segi ilmu pengetahuan atau sosiologi. Pada masa Darwin dan bertahun-tahun sesudahnya, banyak penganut setia Nasrani percaya bahwa menerima teori Darwin berarti menurunkan derajat kepercayaan terhadap agama. Kekhawatiran mereka ini barangkali ada dasarnya biarpun jelas banyak sebab faktor lain yang jadi lantaran lunturnya kepercayaan beragama. (Darwin sendiri menjadi seorang sekuler).

Bahkan atas dasar sekuler, teori Darwin mengakibatkan perubahan besar pada cara manusia dalam hal mereka memikirkan ihwal dunia mereka (bangsa manusia itu tampaknya) secara keseluruhan tidak lagi menduduki posisi sentral dalam skema alamiah alam makhluk sebagaimana tadinya mereka akukan. Kini kita harus memandang diri kita sebagai salah satu bagian saja dari sekian banyak makhluk dan kita mengakui adanya kemungkinan bahwa sekali tempo akan tergeser. Akibat dari hasil penyelidikan Darwin, pandangan Heraclitus yang berkata, "Tak ada yang permanen kecuali perubahan" menjadi diterima secara lebih luas. Sukses teori evolusi sebagai penjelasan umum mengenai asal-usul manusia telah lebih mengokohkan kepercayaan terhadap kemampuan ilmu pengetahuan menjawab segala pertanyaan dunia fisik (walaupun tidak semua persoalan manusia dan kemanusiaan). Istilah Darwin, "Yang kuat mengalahkan yang lemah" dan "Pergulatan untuk hidup" telah masuk menjadi bagian kamus kita.

Memang teori Darwin akan terjelaskan juga walau misalnya Darwin tak pernah hidup di dunia. Apalagi diukur dari apa yang sudah dihasilkan Wallace, hal ini amat mengandung kebenaran, lebih dari ihwal siapa pun yang tertera di dalam daftar buku ini. Namun, adalah tulisan-tulisan Darwin yang telah merevolusionerkan biologi dan antropolgi dan dialah yang telah mengubah pandangan kita tentang kedudukan manusia di dunia.